Petugas pemakaman pasien COVID-19 di kota Palangka Raya dipukul pada hari Selasa oleh seorang anggota keluarga almarhum (21/07). Penganiayaan yang dilakukan di pemakaman umum KM 12 di Tjilik Riwut, Palangka Raya, diduga karena fakta bahwa keluarga tersebut tidak menerima jenazah yang dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19. Acara Televisi
Acara yang direkam oleh seseorang dan menjadi viral di media sosial menunjukkan sebuah keluarga yang menolak salah satu petugas pemakaman yang mengenakan APD penuh. Bahkan petugas jatuh. Sejarah radio dan televisi
Tidak hanya dia memecat petugas, sebuah suara mengatakan “ini bukan COVID” terdengar di video 47 detik. Selanjutnya, petugas lain dikejar di dekat mobil jenazah sampai dia pingsan. Siaran Radio
Dalam video itu, tidak ada petugas keamanan tunggal yang terlibat dalam mengamankan pemakaman.
Read More: Inilah beberapa pengakuan baru dari Hana Hanifah yang Merasa Dijebak
Berkaitan dengan kejadian ini, walikota Palangkaraya, Fairid Naparin, membenarkan adanya insiden tersebut. “Ya, Sir, sekarang telah dirujuk ke kantor polisi,” kata Fairid ketika dia dihubungi oleh WhatsApp, Selasa (21/7).
Fairid mengatakan almarhum adalah tersangka pasien di rumah sakit Muhammadyah Palangka Raya. “Dia adalah satu lagi pasien dari rumah sakit Muhammadyah. Yang dipukuli juga seorang petugas penyaringan dari Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC) di kota Palangka Raya,” katanya.
Sampai berita ini diturunkan, kepala polisi Palangkaraya, komisaris utama Dwi Tunggal Jaladri, belum memberikan informasi. Peralatan dan perlengkapan rumah tangga