Tsania Marwa Ungkap Tak Malu Sandang Status Janda

Tsania Marwa mengungkapkan bahwa dia sama sekali tidak malu dengan jandanya. Hal tersebut terungkap langsung melalui akun Instagram pribadinya belum lama ini. Sejarah radio dan televisi

Di bawah tanggung jawabnya, mantan istri Atalarik Syach ini menyadari adanya stigma besar seputar status janda di Indonesia. Namun, wanita yang telah menjanda selama 4 tahun ini justru bertanya-tanya apa gunanya malu menjadi janda.

“Syarat: janda. Banyak perempuan yang malu jadi janda, karena stigma negatif di masyarakat,” tulis Tsania Marwa dalam captionnya. Siaran radio

Tanpa memberikan anak, Tsania Marwa menanti niat baik Atalarik Shah

Jika ingin meminta bantuan anak kepada Kapolres, Tsania Marwa menelpon Atalarik Shah Kepala Batu

“Apa salahnya menjadi janda? Apakah saya bangga? TIDAK. Apakah saya dihina? TIDAK,” lanjutnya.

Read More: 5 Fakta mengenai hotel prositusi milih Cynthiara Alona

Ibu dua anak ini percaya bahwa janda adalah status yang tidak bisa dijadikan referensi atas kemampuannya sendiri. Selain itu, tidak ada wanita di dunia ini yang ingin menjadi janda, tetapi dipaksa untuk menyandang status ini karena nasib Yang Maha Kuasa. Acara televisi

“Kenapa? Karena itu benar-benar hanya ‘status’. Semua perempuan sekali lagi akan memakai nilai-nilai AKHLAK, IMAN dan ILMU masing-masing,” terangnya.

“Bukankah kita percaya jodoh ada di tangan Tuhan? Jadi apa yang harus ‘dihina’ oleh status AYAH dan cara hidup kita?”

Di akhir tulisannya, perempuan berusia 29 tahun ini berusaha mengajak perempuan yang kini menjanda untuk tidak berkecil hati. Tanpa lupa ia juga meminta para pria untuk tidak menilai wanita yang berstatus janda dan memandangnya hanya dengan satu mata. Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga

“Untuk semua wanita yang juga janda jangan putus asa, jangan lupakan diri sendiri, anggap saja kita masih punya kesempatan untuk berkembang,” ujarnya.

“Dan bagi laki-laki, sebelum menilai, usahakan untuk memahami bahwa hidup bukanlah sesuatu yang bisa dijalani semaunya, melainkan ‘jalan’ yang membuat kita belajar tanpa henti”, pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *